Oxford
shoes, sepatu kulit dan beraksen tali seksi ini dibawa dari negara asalnya
Skotlandia dan Irlandia. Entah kenapa dinamai Oxford. Menurut sejarahnya, di
tahun 1800, para lulusan Oxford, Inggris, menciptakan sepatu yang identik
dengan lubang-lubang artistik, dekoratif (toe cap) membentuk sulur yang
menghias permukaan atasnya.
Seperti Coco Chanel yang lekat dengan pernik klasik, gaya sepatu
Oxford atau Brogues justru terlihat Androgny,
demikian pengamat fashion dunia menilai sepatu bergaya unisex tersebut.
Supermodel dunia, Agynes Deyn, adalah pelopor pertama tren Oxford shoes di
ranah fashion.
Sepatu ini sekilas mirip dengan model sepatu pantofel, namun
yang membedakan, Oxford shoes memiliki detail jahitan di kanan dan kiri yang
membentuk sayap. Oxford Shoes biasanya hadir dalam warna-warna "aman"
monokromatik, seperti hitam, coklat, abu-abu dan putih, namun kini tersedia
juga Oxford Shoes dalam warna-warna cerah.