Sering pakai sandal kan? Tapi tahu ga sandal yang kita pakai selama ini terbuat dari apa? Kita intip yuk macam-macam sandal dan bahan pembuatnya..
Geta
Geta merupakan alas kaki tradisional Jepang yang terbuat dari kayu. Pada
bagian alas terdapat tiga buah lubang untuk memasukkan tali berlapis kain yang
disebut hanao. Dan dua buah hak yang disebut ha (“gigi”) yang terdapat di
bagian bawah alas (sol). Hak tinggi itu berfungsi untuk memudahkan pemakainya
berjalan melewati becek ketika hujan. Geta atau yang lebih dikenal dengan
bakiak Jepang, dipakai di luar ruangan sewaktu mengenakan yukata atau kimono
yang bukan kimono formal.
Jipsin
Jipsin adalah sandal tradisional yang terbuat dari jerami. Konon, jipsin
sudah dipakai sejak jaman dahulu oleh orang-orang Korea pada masa Joseon .
Mereka dikategorikan sebagai yi, yaitu sepatu dengan hak pendek. Nama jipsin
bisa bervariasi, tergantung dari bahan yang dipakai untuk pembuatannya seperti
samsin, wanggolsin, cheongol jisin, dan budeulsin. Jipsin umumnya dipakai oleh
para petani dan peternak di desa sebagai alas kaki mereka sehari-hari.
Saltwater Sandal
Saltwater muncul pada awal tahun 1940an, sebagai alas kaki tradisional
untuk anak-anak. Awalnya saltwater dibuat karena makin berkurangnya kulit alami
untuk pembuatan sepatu pada masa perang dunia kedua, yang terbuat dari sisa
pembuatan kulit sol sebelah kiri atas sepatu pria. Desainnya terdiri dari tali yang
mirip dengan tali gesper, yang dibuat melintang pada jari dan mata kaki.
Jelly Sandal
Sandal jelly merupakan sendal klasik para nelayan yang terbuat dari
bahan PVC plastik. Awalnya ditemukan pada tahun 1946 oleh nelayan yang bernama
Jean Dauphant. Sandal ini terbuat dari plastik, dan sangat empuk bila
dipakai. Karena bentuk dan warna-warnanya yang cerah menyerupai jelly, makanya
sandal ini akrab dengan sebutan sandal jelly.
Flip-flops
Ada berbagai macam sebutan untuk flip-flops. Di India misalnya,
flip-flop lebih dikenal dengan sebutan Hawai Chappals, sedangkan di Australia
dan Kanada disebut thongs, slip-slops di Afrika Selatan, Jandals di Selandia
Baru dan Pasifik Selatan. Nama lainnya seperti slippers, pluggers, dan
chancletas juga banyak muncul. Flip-flops sendiri merupakan sandal karet yang
datar bagian bawahnya dan memiliki tali menyerupai huruf 'Y' yang berfungsi
sebagai penjepit diantara jari jempol dan jari kaki lainnya. Karena sempat
menjadi permasalahan lingkungan, bahan baku pembuatan flip-flops yaitu
Polyurethane yang berasal dari minyak mentah, kini mulai digantikan dengan
bahan baku dari daur ulang ban mobil bekas dan bahan-bahan alami seperti rami,
kapas, dan kelapa.
Caligae
Caligae dahulu kala adalah alas kaki tradisional yang dipakai
berdasarkan tingkatan kasta di Roma. Caligae yang dipakai oleh para patricians,
senator, dan magistrates disebut dengan calcei, yang dipakai oleh rakyat jelata
disebut perones, dan yang dipakai oleh para prajurit disebut gladiator. Sandal
ini terbuat dari kulit yang sangat kuat, tali pengikat dengan gaya militer
(yang dililit hingga betis) dan sol tebal dari kulit. Bedanya, gladiator yang
dipakai oleh para prajurit dilengkapi oleh paku-paku pada bagian bawahnya.
Sumber : Gadis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar